foto: Thinkstock
Bahan tersebut adalah senyawa hexavalent chromium, pelapis pipa logam yang juga digunakan dalam penyamakan kulit binatang. Berdasarkan penelitian di National Institute of Health pada tahun 2008, senyawa ini diduga merupakan karsinogenik atau penyebab kanker.
Hasil pengujian pada binatang menunjukkan, cemaran senyawa ini terbukti memicu leukemia atau kanker sel darah putih. Diyakini, risiko kanker akibat senyawa ini juga bisa menyerang bagian vital lainnya seperti ginjal dan hati.
Oleh karena itu sejak tahun 2009, California menjadi negara pertama di Amerika Serikat yang membatasi penggunaan hexavalent chromium maksimal 0,06 ppm dalam air PAM. Dikutip dari Telegraph, Selasa (21/12/2010), kebijakan tersebut lantas diikuti oleh semua negara bagian di Amerika Serikat.
Namun temuan terkini dari Environmental Working Group menunjukkan cemaran hexavalent chromium pada air PAM masih ditemukan di 31 kota se-Amerika Serikat. Sebanyak 25 kota di antaranya memiliki cemaran di atas ambang batas aman sehingga berisiko menyebabkan kanker.
Empat kota dengan cemaran paling tinggi adalah Norman di Oklahoma, Honolulu di Hawaii, Riverside di California, dan Madison di Wisconsin. Diduga masih banyak kota lain yang memiliki cemaran hexavalent chromium, sebab hingga kini baru 35 kota yang diteliti.
"Tidak mengejutkan bagi saya, air PAM di seluruh Amerika memang berbahaya," ungkap Erin Brockovich, aktivis lingkungan yang kisahnya pernah difilmkan pada tahun 2000 dengan judul yang sama dengan namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar